Manusia dan Cinta Kasih







TUGAS KELOMPOK I
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN CINTA KASIH”
DOSEN : ARUM PANDAN SARI

Disusun oleh:
Aldi Alamanda (NPM : 10518442)
Teresa Kiseki (NPM : 17518030)
Vina Ardianti (NPM: 17518235)
Zhafarina Shadrina (NPM: 17518588)



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah ilmu budaya dasar ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah “Ilmu Budaya Dasar” kami Ibu Arum Pandan Sari yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini.
Dalam tugas ini kami telah menyelesaikan makalah tentang”Manusia dan Cinta Kasih”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah ilmu budaya dasar. Semoga karya tulis yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami dan semua pembaca.
Demikian kata pengantar ini kami buat. Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mohon maaf bila ada kesalahan kata dalam pembuatan makalah ini, Kami harap kritik dan saran pembaca yang membangun dapat membuat makalah ini lebih baik. Terima Kasih.

BAB I
PENDAHULUAN

Setiap manusia di muka bumi pasti pernah merasakan cinta. Cinta datang dengan bentuk yang berbeda-beda, entah itu cinta kepada keluarganya bahkan kepada lawan jenis. Tak hanya manusia, mahluk lain  pun dapat merasakan cinta.
Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.





BAB II
PEMBAHASAN

a.       Pengertian Cinta Kasih
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.








b.      Manfaat Cinta Kasih bagi Kehidupan


1.Memberikan rasa damai
Tanpa adanya cinta kasih,manusia tidak mendapat kan rasa damai sehingga akan memicu konflik,perselisihan akibat perbedaan dan tidak adanya dasar untuk saling menghormati dan menghargai sesama manusia.Dalam hal ini cinta sangat lah mendasar karena pada dasarnya hati yang damai akan memabawa fikiran yang lurus tanpa ada kebenciran dan iri hati.

2.Menyempurnakan hidup
Cinta pada hati manusia membawa perasaan bahagia dan rasa syukur yang luar biasa,sehingga manusia dapat merasakan kesempurnaan meski dalam keadaan yang sangat sederhana sekalipun.

3.Menyehatkan jasmani serta rohani
Secara badaniah/jasmani perasaan cinta terhadap diri atau orang lain mampu menberikan semangat sehingga badan akan menjadi sehat karena seseorang akan secara sadar menjaga kesehatan badan.Sedangkan secara rohani/psikologi,seseorang yang memiliki rasa cinta cenderung memikirkan hal-hal yang positif dan baik bagi dirinya serta orang lain,sehingga secara tidak langsung telah menyehatkan rohani nya.

4.Memberikan arti hidup
Perasaan cinta akan menjadikan seseorang merasa bahwa hidupnya di dunia ini sangatlah berarti,bagi dirinya atau pun orang lain,sehingga ia akan selalu berusaha memberikan yang terbaik di kehidupanya bagi tuhan,keluarga,teman,pasangan..dan masyarakat.

5.Mempersatukan perbedaan
Manusia yang satu dengan yang lain tentulah memiliki perbedaan baik secara fisik,pola pikir,tingkah laku dan lain-lain.Namun dengan cinta,sebesar apapun perbedaan itu akan bisa bersatu karena perasaan cinta dapat memahami ,mengerti serta menerima segala hal meski tak sama dengan apa yang kita harapkan/inginkan.

6.Meredam rasa benci dan dendam
Cinta dapat menghancurkan dinding kebencian dan rasa dendam terhadap orang lain,karena cinta pada hakikat nya adalah memaafkan serta menerima kekurangan seseorang.Dengan cinta,hati yang penuh dengan kebencian dapat menjadi damai dan senantiasa dalam kebahagiaan.


c.       Tingkatan cinta

Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.

d.      Macam-macam Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :

Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang  ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.


Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.

Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan, biasanya berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.

Cinta Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.

Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.



e.       Kasus

Kisah Pilu Remaja Ditemukan Peluk Jasad Ibunda di Reruntuhan Gempa Palu

Proses evakuasi korban gempa Palu dan Donggala terus dilakukan sejak gempa mengguncang wilayah itu. Tim SAR gabungan dari Kantor SAR Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berhasil mengevakuasi satu korban gempa yang selamat setelah sempat tertimbun reruntuhan bangunan pada Minggu, 30 September 2018, tengah malam.

Kepala Humas Kantor SAR Banjarmasin Iman Saputra di Kota Palu, Sulteng dihubungi Antara dari Banjarbaru, Kalsel, mengatakan, korban gempa Palu yang selamat dan berhasil dievakuasi atas nama Nurul berusia 15 tahun.

"Korban berhasil kami evakuasi dari reruntuhan bangunan rumahnya di Komplek Perumnas Balaroa dan proses evakuasi yang dibantu warga berjalan dramatis karena kami harus hati-hati mengeluarkannya," ujar dia, Senin (2/10/2018).

Ia mengatakan, saat ditemukan di bawah reruntuhan rumahnya, korban berpelukan dengan jasad sang ibu yang meninggal karena tertimbun bangunan setelah tiga hari bencana gempa bumi dan tsunami.
Iman menyebutkan tim yang berada di Palu bersama personel Kantor SAR dan potensi SAR dari Kalsel lainnya diturunkan membantu korban bencana, termasuk korban Nurul bertahan tiga hari sejak bencana terjadi.

"Saat ditemukan di reruntuhan rumahnya, kondisi korban cukup payah karena tiga hari tertimbun sehingga proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati agar korban bisa diselamatkan," ungkapnya.
Menurut dia, usai dievakuasi dari reruntuhan rumahnya, korban yang kondisinya cukup kritis dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Kota Palu untuk mendapatkan perawatan atas luka-luka dan psikologisnya.

"Fokus perhatian kami adalah mengevakuasi korban selamat dan tidak akan berhenti memberikan pertolongan kepada korban hingga yang bersangkutan bisa secepatnya diselamatkan," ucapnya.
Dia mengatakan, unsur yang dilibatkan dalam operasi pencarian korban gempa Palu sebanyak 44 orang terdiri dari Rescue Kansar Banjarmasin 17 orang, ABK KN SAR Laksamana 11 orang dan potensi SAR 16 orang.

Sementara, alat utama dan sarana diturunkan yakni KN SAR Laksmana, sepeda motor 2 unit dan peralatan masing-masing satu set ekstrikasi, vertikal, komunikasi, navigasi, satu HP satelit dan lampu emergensi.
"Kami bergabung dengan tim SAR lainnya di Kota Palu dan sekitarnya dengan masa tugas sampai batas waktu yang belum ditentukan dengan fokus mencari dan menolong korban bencana," katanya.

f.        Pendapat
Berdasarkan artikel berita diatas, seperti yang sudah ditulis diatas yaitu cinta yang berarti rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya, sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Menurut artikel diatas, diceritakan seorang anak memeluk ibunya saat terjadi gempa yang menyebabkan bangunan runtuh sehingga mereka terjebak dalam reruntuhan bangunan selama tiga hari (saat ditemukan). Disitu terbukti bahwa sang anak sangat menyayangi ibunya sehingga sang anak melindungi ibunya dari reruntuhan. Bentuk implikasi cinta dan kasih sangat terlihat dari apa yang ditulis di artikel tersebut. Dapat dikaitkan juga dengan manfaat dan tingkatan cinta kasih. Tidak adanya dendam atau amarah, hanya insting dan naluri seorang anak untuk melindungi ibunya tanpa mengingat adanya perselisihan atau rasa kesal pada sang ibu pada kehidupannya sebelum terjadinya gempa, karena cinta pada hakikat nya adalah memaafkan serta menerima kekurangan seseorang. Dan jika dikaitkan dengan tingkatan cinta kasih, dapat dilihat dari artikel tersebut bahwa perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia, yaitu melindungi ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya selama ini.

PENUTUP
Demikianlah makalah yang Kami buat semoga dapat Bermanfaat serta menambah wawasan Bagi pembacanya. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas dan kurang dimengerti.
Untuk kesempurnaan makalah kami,mohon kritik dan saran yang membangun. Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan Kami ucapkan Terima Kasih.



REFERENSI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prosemik (Jarak Sosial & Jarak Publik)

Analisa Kasus Etika Menggunakan Internet

Tugas II INDIVIDU : APLIKASI KOMPUTER 2B